Ap.umsida.ac.id – Pingki Rismawati, mahasiswa Program Studi Administrasi Publik Fakultas Bisnis, Hukum, dan Ilmu Sosial (FBHIS), berhasil menjadi salah satu Wisudawan Berprestasi pada Wisuda Ke-46 Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida).
Prestasi yang ia raih berasal dari inovasi usaha BowBaci Rainbow, produk bakso aci sayuran yang lolos pendanaan P2MW 2022 DIKTI.
Inovasi ini lahir dari pemikiran sederhana namun kreatif. Pingki dan tim melihat tren bakso aci yang sedang viral saat itu. Namun, mereka ingin menghadirkan sesuatu yang berbeda.

“Kalau cuma jual bakso aci, sudah banyak yang buat. Jadi kami berusaha membuat inovasi baru,” ungkapnya.
Dari situ, muncul ide membuat bakso aci berbahan dasar sayur untuk meningkatkan nilai gizi sekaligus menarik minat orang yang tidak suka makan sayur.
Baca juga: Publik dan Pengelolaan Keuangan Daerah: Mewujudkan Transparansi dan Efisiensi Anggaran
Dari Ide Sederhana hingga Lolos Pendanaan Nasional
Keunikan BowBaci Rainbow terletak pada warna alaminya. Pingki menjelaskan bahwa olahan aci dibuat menggunakan pewarna dari sayuran seperti tomat, wortel, dan bayam.
“Warna merah dari tomat, kuning dari wortel, dan hijau dari bayam,” katanya.
Tidak berhenti di situ, timnya juga menciptakan varian baru dari bahan herbal seperti bunga telang, belimbing wuluh, dan kunyit.
Awal mula mengikuti P2MW datang dari tawaran ketua UKM Kewirausahaan.
Pingki dan tim sempat bingung memilih ide bisnis karena sebagian anggota masih baru dalam dunia kewirausahaan.
Mereka kemudian memutuskan memanfaatkan tren yang ada. “Kami coba trial error produk, susun business plan, dan ajukan proposal,” ujarnya.
Tidak disangka, ide sederhana itu mampu membawa mereka lolos pendanaan nasional.
Proses menjalankan usaha tidak lepas dari tantangan. Pingki mengaku kesulitan terbesar terletak pada produksi aci yang masih dilakukan manual.
“Pernah sampai buletin 500 butir aci sendiri,” katanya sambil tertawa. Tantangan lain muncul pada bahan sayuran.
Terkadang warna alaminya tidak keluar seperti yang diharapkan. Mereka harus mencari sayur yang lebih segar agar hasilnya maksimal.
Lihat juga: Wisudawan Berprestasi yang Lolos 3 Pendanaan Dikti
Dukungan Kampus dan Pelajaran Berharga dari P2MW

Perjalanan BowBaci tidak terlepas dari dukungan dosen pembimbing dan lingkungan kampus.
“Dospem bantu menilai ide, memprediksi risiko, dan memberi arahan agar usaha tidak asal-asalan,” jelas Pingki.
Selain itu, tim yang solid dari berbagai jurusan juga membuat mereka saling menguatkan saat menghadapi kesulitan.
Kampus turut mendukung lewat event bazar, sosial media, dan expo kewirausahaan.
Melalui P2MW, Pingki mendapatkan banyak pengalaman berharga. Ia belajar teknik produksi, manajemen keuangan, hingga pemasaran.
“Kami dari yang awalnya banyak struggle sampai jadi pro player dalam pembuatan bakso aci,” ujarnya.
Ia juga mendapatkan jaringan baru setelah mengikuti KMI Expo di UPN Veteran Jatim.
Menurut Pingki, P2MW memberi dampak besar pada cara berpikirnya. Ia menjadi lebih kreatif dalam melihat peluang bisnis dan memahami pentingnya inovasi.
“Tidak perlu buat produk baru. Kembangkan saja yang sudah ada, tapi harus menarik,” jelasnya. Ia menegaskan bahwa jaringan adalah aset penting di dunia usaha.
Menutup ceritanya, Pingki memberi pesan kepada mahasiswa lain.
“Kalau punya ide, jangan ragu ikut P2MW. Jangan takut gagal,” pesannya.
Menurutnya, setiap proses dalam program ini akan membentuk karakter wirausaha yang tangguh, seperti besi yang ditempa menjadi lebih kuat.
Penulis: Indah Nurul Ainiyah


















