Ap.umsida.ac.id – Keberanian untuk mencoba dan kemauan untuk belajar membawa Ahmad Dhani Fauzi, mahasiswa Program Studi Administrasi Publik Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida), menorehkan prestasi membanggakan dalam ajang Kejuaraan Taekwondo KBPP Polri Jatim Cup 3.
Meski baru pertama kali turun di ajang kompetisi, Ahmad Dhani berhasil meraih medali perak dan mengharumkan nama kampus.
Kejuaraan Taekwondo KBPP Polri Jatim Cup 3 digelar pada 05–06 Desember 2025 di GOR ITS Robotic Center Surabaya.
Ajang ini diselenggarakan oleh KBPP Polri Polda Jawa Timur dan diikuti oleh atlet-atlet taekwondo dari berbagai daerah di Indonesia, tidak hanya dari Jawa Timur, sehingga persaingan berlangsung cukup ketat.
Bagi Ahmad Dhani, keikutsertaannya dalam kejuaraan ini merupakan pengalaman baru yang tidak pernah ia bayangkan sebelumnya.
Mahasiswa semester 3 ini mengaku awalnya tidak memiliki target tinggi, selain keberanian untuk tampil dan mencoba.
Baca juga: Mahasiswa Umsida Sabet Emas Perdana di Kejuaraan Taekwondo KBPP Polri Jatim Cup 3
Berawal dari Coba-Coba hingga Turun Arena

“Sebenernya saya ikut ini tanpa ekspektasi apa-apa. Awalnya Cuma disuruh teman-teman UKM buat coba tanding. Saya mikir, ya sudah coba saja dulu,” ungkap Ahmad Dhani.
Ahmad Dhani merupakan anggota aktif UKM Taekwondo Umsida. Meski telah rutin mengikuti latihan, ia mengaku belum pernah mengikuti pertandingan resmi sebelumnya. Kejuaraan KBPP Polri Jatim Cup 3 menjadi debut pertamanya tampil di arena kompetisi.
“Ini benar-benar pertama kali saya tanding. Jadi jujur masih banyak groginya. Tapi saya anggap ini sebagai pengalaman awal,” ujarnya.
Pada kejuaraan tersebut, Ahmad Dhani turun di kelas festival dan hanya menjalani satu kali pertandingan. Namun, lawan yang dihadapinya berasal dari Sulawesi, yang menurutnya memiliki pengalaman bertanding lebih matang.
“Sekali tanding langsung ketemu lawan dari luar Jawa. Dari awal sudah kelihatan kalau dia lebih berpengalaman,” tuturnya.
Meski menghadapi lawan yang dinilai lebih siap, Ahmad Dhani tetap berusaha tampil maksimal dan menjalani pertandingan dengan tenang.
“Saya pasrah saja, fokus sama diri sendiri. Yang penting saya berani naik ke arena dan menyelesaikan pertandingan,” katanya.
Lihat juga: Frans Mahasiswa Akuntansi Umsida Sabet Juara 2 Taekwondo KBPP Polri Jatim Cup 3
Latihan Rutin dan Persiapan yang Sederhana
Dalam menghadapi kejuaraan tersebut, Ahmad Dhani mengungkapkan bahwa persiapan yang ia jalani terbilang sederhana.
Latihan intensif baru dilakukan sekitar dua bulan sebelum pertandingan, dengan pola latihan rutin bersama UKM.
“Latihan intensif itu mulai sekitar dua bulan sebelum lomba. Biasanya latihan UKM hari Selasa, Kamis, dan Sabtu,” jelasnya.
Selain latihan bersama, Ahmad Dhani juga melakukan latihan mandiri untuk menjaga kondisi fisik dan stamina. Ia memilih latihan sederhana seperti lari dan lompat tali.
“Kalau latihan pribadi biasanya lari sama lompat tali. Itu buat jaga stamina saja,” tambahnya.
Sebagai mahasiswa Administrasi Publik, ia juga harus membagi waktu antara latihan dan perkuliahan. Meski demikian, Ahmad Dhani berusaha tetap konsisten menjalani keduanya.
“Capek pasti, tapi masih bisa diatur. Saya jalani saja pelan-pelan,” ujarnya.
Tantangan di Pertandingan Perdana
Ahmad Dhani mengakui bahwa tantangan terbesarnya justru muncul saat pertandingan berlangsung.
Selain faktor mental karena baru pertama kali tampil, ia juga merasa persiapannya belum sepenuhnya matang.
“Tantangannya itu kurang persiapan. Saya sadar kemampuan saya masih jauh dan mental tanding juga masih kurang,” katanya dengan jujur.
Ia juga menilai bahwa pertandingan yang dijalani terasa kurang seimbang karena perbedaan pengalaman dengan lawan.
“Kalau dibilang imbang, jujur enggak. Lawannya sudah sering tanding, saya baru pertama kali,” ungkapnya.
Meski demikian, pengalaman tersebut justru menjadi pelajaran berharga bagi Ahmad Dhani. Ia mengaku mendapatkan banyak pembelajaran yang tidak bisa diperoleh hanya dari latihan rutin.
“Di arena itu rasanya beda banget sama latihan. Dari situ saya belajar soal mental, fokus, dan keberanian,” ujarnya.
Dukungan Lingkungan Terdekat
Di balik pencapaian tersebut, Ahmad Dhani menegaskan bahwa dukungan dari lingkungan sekitar memiliki peran yang sangat besar.
Ia menyebut teman-teman UKM Taekwondo Umsida dan keluarga sebagai pihak yang paling memberikan dukungan moral.
“Yang paling support itu teman-teman sama keluarga. Mereka yang bikin saya berani buat maju,” ujarnya.
Menurutnya, dukungan tersebut sangat berarti, terutama karena ini merupakan pengalaman pertamanya mengikuti kompetisi resmi.
“Kalau nggak ada mereka, mungkin saya nggak bakal kepikiran buat tanding,” tambahnya.
Ia juga merasa bahwa kebersamaan dalam UKM menjadi faktor penting yang membuatnya nyaman dan termotivasi untuk terus berlatih.
“UKM itu rasanya kayak keluarga. Saling dukung, saling nyemangatin,” katanya.
Medali Perak dan Dukungan Lingkungan
Hasil pertandingan tersebut mengantarkan Ahmad Dhani meraih medali perak, sebuah pencapaian yang tidak pernah ia bayangkan sebelumnya.
Ia mengaku terkejut sekaligus bersyukur atas hasil yang diraih.
“Saya enggak nyangka bisa dapat perak. Awalnya Cuma pengin coba, tapi ternyata dapat hasil,” katanya.
Ia juga menekankan bahwa dukungan dari lingkungan sekitar memiliki peran besar dalam keberhasilannya. Teman-teman UKM menjadi pihak yang paling memberikan dorongan sejak awal.
“Yang paling support itu teman-teman UKM. Mereka yang nyuruh saya tanding, mereka juga yang terus nyemangatin,” tuturnya.
Selain itu, keluarga juga memberikan dukungan meski awalnya ia hanya menyampaikan niat untuk mencoba.
“Keluarga juga mendukung. Walaupun awalnya saya Cuma bilang mau coba-coba,” tambahnya.
Pengalaman dan Relasi Baru
Bagi Ahmad Dhani, keikutsertaan dalam Kejuaraan Taekwondo KBPP Polri Jatim Cup 3 bukan hanya tentang raihan medali.
Ia mengaku mendapatkan banyak pengalaman baru yang sangat berharga.
“Yang paling kerasa itu pengalaman barunya. Atmosfer pertandingan beda banget sama latihan,” ungkapnya.
Selain itu, ia juga mendapatkan relasi dan pertemanan baru dengan atlet-atlet dari berbagai daerah.
“Ketemu banyak orang baru, atlet dari daerah lain. Itu seru sih,” katanya.
Pengalaman tersebut menurutnya menjadi bekal penting untuk pengembangan diri ke depan, baik dari segi teknik maupun mental bertanding.
“Dari sini jadi tahu kekurangan saya di mana. Jadi bisa diperbaiki ke depannya,” ujarnya.
Rencana dan Harapan ke Depan
Bagi Ahmad Dhani, kejuaraan ini bukan hanya soal medali, tetapi juga soal pengalaman dan relasi baru yang ia dapatkan.
“Kesan paling berasa itu pengalaman baru sama relasi baru. Bisa ketemu atlet dari daerah lain, itu berharga banget,” ungkapnya.
Ke depan, Ahmad Dhani berencana untuk kembali mengikuti turnamen, khususnya di tingkat se-Jawa Timur, dengan persiapan yang lebih matang.
“Kalau ada turnamen se-Jawa Timur, saya pengin ikut lagi. Tapi ya harus latihan lebih serius,” katanya.
Ia juga menyampaikan pesan bagi mahasiswa lain agar tidak ragu mencoba hal baru meski merasa belum siap.
“Menurut saya jangan takut coba. Walaupun persiapannya belum sempurna, dari situ kita bisa belajar,” pungkas Ahmad Dhani.
Prestasi Ahmad Dhani Fauzi menjadi bukti bahwa keberanian untuk melangkah dan dukungan lingkungan yang positif mampu membawa mahasiswa Umsida meraih prestasi, bahkan dari langkah awal yang sederhana.
Keberhasilan ini sekaligus menunjukkan komitmen Umsida dalam mendukung pengembangan minat dan bakat mahasiswa di bidang olahraga.
Penulis: Dzafira Rizka


















