Ap.umsida.ac.id – Dalam upaya mewujudkan Pilkada 2024 yang inklusif dan aksesibel bagi penyandang disabilitas, Prodi administrasi dan prodi hukum umsida mempersipakan pelatihan dengan baik.
Fakultas Hukum dan Ilmu Sosial (FBHIS) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) dengan bangga menyelenggarakan pelatihan kepemimpinan bagi penyandang disabilitas.
Acara yang berlangsung selama dua hari pada 29 dan 30 Agustus 2024 ini mengusung tema “Engaging a New Generation for Accessible Governance and Elections (ENGAGE).”
Pelatihan ini didukung oleh Pemerintah Australia melalui International Foundation Election System (IFES) serta Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (PDDI).
Bertempat di Ruang 702 GKB 2 Umsida, acara ini dihadiri oleh berbagai komunitas peduli disabilitas di Sidoarjo, termasuk Perkumpulan Penyandang Cacat Mandiri (PPCM) dan Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia (HWDI) Sidoarjo.
Baca juga: Penilaian Kinerja ASN di BKD Sidorajo: Menerapkan Pendekatan Kebijakan Publik yang Efektif
Menguatkan Keterlibatan Penyandang Disabilitas dalam Pilkada 2024
Admira Dini Salim, Country Director IFES Indonesia, dalam sambutannya menegaskan pentingnya peran serta penyandang disabilitas dalam Pilkada 2024.
“Kami sangat bangga dapat bermitra dengan Umsida dalam menyelenggarakan pelatihan ini. Acara ini bertujuan untuk memfasilitasi keterampilan kepemimpinan bagi penyandang disabilitas, terutama dalam menyongsong Pilkada 2024,” ujarnya.
Pelatihan ini difokuskan pada peningkatan aksesibilitas dalam proses pemerintahan dan pemilu, guna memastikan bahwa penyandang disabilitas dapat berpartisipasi dengan nyaman dan efektif.
Admira menekankan bahwa pemerintah harus menyediakan fasilitas yang memadai agar hak pilih penyandang disabilitas dapat disuarakan tanpa hambatan.
Ketua Umum PDDI, H. Norman Yulian, juga menyampaikan apresiasinya atas terselenggaranya acara ini.
“Kami sangat berterima kasih kepada Umsida dan seluruh pihak yang terlibat dalam acara ini. Dengan adanya pelatihan ini, penyandang disabilitas memiliki wadah untuk mengembangkan diri dan berpartisipasi aktif dalam Pilkada 2024. Kami berharap penyandang disabilitas dapat menjadi bagian dari proses politik yang mengawal demokrasi Indonesia ke depannya,” ujarnya penuh semangat.
Norman juga mengungkapkan bahwa PDDI telah menyusun program magang khusus bagi mahasiswa berkebutuhan khusus, dengan tujuan memberikan pengalaman bekerja yang nyata agar mereka lebih siap menghadapi dunia kerja setelah lulus.
Program ini diharapkan dapat membuka berbagai peluang karier bagi mahasiswa dan memungkinkan mereka untuk berkontribusi secara lebih luas dalam masyarakat.
Umsida: Komitmen Terhadap Demokrasi Inklusif
Dekan FBHIS Umsida, Poppy Febriana MMedKom, turut menyampaikan rasa bangganya atas terpilihnya Umsida sebagai tuan rumah acara ENGAGE.
“Kami sangat berterima kasih telah dipercaya untuk menjadi mitra dalam program yang sangat penting ini. Dengan bangga, kami menjadi tuan rumah pelatihan kepemimpinan yang bertujuan untuk mengawal Pilkada 2024 dengan aksesibilitas dan inklusivitas yang lebih baik,” ungkapnya.
Salah satu komunitas internal Umsida yang turut mendukung acara ini adalah Silam.id, yang fokus pada pengembangan aspirasi dan keterampilan mahasiswa berkebutuhan khusus agar mereka dapat berpartisipasi aktif dalam berbagai kegiatan kampus, termasuk dalam proses demokrasi.
Komunitas HWDI dan PPCM Sidoarjo juga berperan aktif dalam acara ini, dengan harapan agar segera dilakukan pengesahan terhadap peraturan daerah yang mendukung hak-hak disabilitas di Sidoarjo.
“Kami berharap pengesahan peraturan daerah disabilitas dapat segera dilakukan, dan koalisi disabilitas di Sidoarjo dapat lebih kuat dalam memperjuangkan hak-hak kami,” ujar perwakilan HWDI Sidoarjo.
Selama dua hari pelaksanaan, peserta pelatihan diajak mempelajari lebih dalam tentang demokrasi, pemilu, dan advokasi inklusif melalui berbagai sesi pelatihan, diskusi, dan simulasi.
Tujuannya adalah untuk memberikan pemahaman yang komprehensif tentang pentingnya aksesibilitas dalam proses pemilihan umum.
Acara ini tidak hanya menjadi ajang peningkatan kapasitas, tetapi juga menjadi platform bagi penyandang disabilitas untuk menyuarakan aspirasi mereka dan memastikan bahwa suara mereka didengar dalam Pilkada 2024 dan seterusnya.
Melalui program ENGAGE ini, Umsida menunjukkan komitmennya untuk menciptakan masyarakat yang lebih inklusif dan demokratis, dengan harapan bahwa penyandang disabilitas dapat berpartisipasi aktif dalam kehidupan politik Indonesia.
Informasi selengkapnya kunjungi instagram ap_umsida
Penulis: Indah Nurul Ainiyah