ap.umsida.ac.id- Laboratorium Kebijakan Publik dan Manajemen Pelayanan Publik Program Studi Administrasi Publik mengadakan Pelatihan Riset Kebijakan “Menjadi analis kebijakan yang handal dan responsif terhadap tentang pembangunan” pada 26 Januari 2022. Dengan menghadirkan pembicara, yaitu Suhartono Winoto, M AP selaku Dosen FIA Universitas Brawijaya dan Peneliti SmartID. Kegiatan itu dilaksanakan pada pukul 09.00-selesai WIB bertempat di Aula Mas Mansyur Lantai 7 GKB 2 dan diikuti oleh lebih 200 peserta dari kalangan Jabatan Fungsional Pemerintah Kabupaten Sidoarjo dan mahasiswa umsida.
Dalam sambutannya, Lailul Mursyidah M AP selaku Kaprodi Administrasi Publik menyampaikannya “Pelatihan ini sebagai salah satu program kerja Laboratorium Administrasi Publik dan bertujuan sebagai wadah bagi calon analis kebijakan agar handal dan responsif terhadap tantangan yang ada kedepannya serta semoga kegiatan ini bermanfaat,”Pungkasnya.
Pembicara dalam Diskusi, Suhartono Winoto, M AP selaku Dosen FIA Universitas Brawijaya dan Peneliti SmartID menjelaskan tentang Menjadi analis kebijakan yang handal dan responsif terhadap tentang pembangunan. Hadirnya kebijakan memang unsur politik selalu mempengaruhi, maka dari itu kebijakan tidak harus fleksibel akan tetapi dinamis dengan cepat merespon segala bentuk permasalahan yang terjadi,” Ujarnya.
Menurutnya, tugas seorang analis kebijakan dituntut handal dan responsif karena kebijakan memiliki dampak kepada orang banyak dan mampu meramal menggunakan data serta dapat memberikan rekomendasi solusi yang dapat menguntungkan bagi semua orang. Beliau juga menjelaskan bahwa ada 3 jenjang dalam menganalisis kebijakan. 1) Evidence based policy : kebijakan yang berbasis data, 2) Research based policy: Kebijakan yang berbasis Hasil Penelitian, 3) Science based policy : Kebijakan yang berbasis pengetahuan.
Bentuk analisis kebijakan ada deskriptif yakni menyampaikan data ke policy maker dan menjabarkan serta menjelaskan sari data yang tersedia. Bentuk prediktif yakni berwujud policy brief. Preskriptif dengan bagian dari sebuah alternative solusi yang ditawarkan. Beberapa bentuk kebijakan yakni sasaran, tujuan, Undang-undang, Perda, dan Program.
Moderator diakhir yakni Hana Farasastin S AP menyimpulkan bahwa “Menjadi seorang Analis Kebijakan harus responsif, handal, dan mampu mencari masalah dan solusi. Kebijakan boleh dinamis akan tetapi tidak fleksibel”Tutupnya.
Penulis : Dea Marista