ap.umsida.ac.id- Fakultas Bisnis, Hukum dan Ilmu Sosial Universitas Muhammadiyah Sidoarjo menyelenggarakan Ceremony Yudisium XXXVII 2022 bertema “The Game Changer Generation”. Acara dimulai dari pukul 08.00 WIB – selesai di Auditorium KH Ahmad Dahlan. FBHIS-UMSIDA telah meluluskan 428 mahasiswa yang terdiri 6 prodi yaitu: Prodi Administrasi Publik, Prodi Manajemen, Prodi Magister Manajemen, Prodi Akuntansi, Prodi Hukum, dan Prodi Ilmu Komunikasi. (24/5)
Susunan Acara pada ini dibuka dengan pembacaan kalam ilahi oleh salah satu mahasiswa, selanjutnya sambutan oleh Wisnu Panggah Setiyono, SE M Si Ph D, dalam sambutan beliau menyampaikan selamat atas kelulusan di Fakultas Bisnis, Hukum, dan Ilmu sosial kepada peserta yudisium pada hari ini. Beliau juga berharap agar seluruh peserta yudisium bisa menerapkan ilmunya didunia kerja jangan sampai usang ilmu yang dipelajari selama ini. “Setiap mahasiswa dapat belajar, tidak hanya putus pada gelar sarjana saja,” cetus Dekan tersebut.
Dalam orasi ilmiah yakni Heri Widodo M Si Ak CA selaku Wakil Rektor II Umsida menyampaikan bahwa “Setiap Perguruan Tinggi pasti ada persaingan, meski kedepannya semua harus berkolaborasi namun pasti mengalami kompetisi,” Ujarnya. Menurut beliau SDM harus dikembangkan, kemudian jangan berharap kedepan hanya menemui hal-hal kecil. Kedepannya harus ada nilai-nilai karakter dan tidak hanya terfokus pada Tri Darma Perguruan Tinggi saja. Hadirnya revolusi industri memberikan dampak bagi pengembangan internet dan mesin serta perlu kolaborasi.
Selanjutnya Acara ditutup dengan pemberian penghargaan kepada mahasiswa dengan Indeks Komulatif Tertinggi per masing-masing Prodi. Berikut mahasiswa dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) akademik tertinggi :
Administrasi Publik
1. Hary Putra Wibowo (IPK 3,92)
2. Nilna Nada Hudaya (IPK 3,91)
3. Ade Dikmaniar Mahadini (IPK 3,88)
Hary Putra Wibowo S AP
“Alhamdulillah, senang rasanya bisa menyelesaikan perkuliahan dengan waktu 3,5 tahun dan IPK terbaik se-prodi bahkan se-FBHIS. Semoga ilmu yang saya dapatkan di UMSIDA kelak bisa memberikan kontribusi untuk kemajuan umat, agama dan bangsa.”
“Umsida adalah salah satu tempat terbaik untuk menggali potensi-potensi yang ada pada diri kita. Disini kita bukan lagi dicetak sebagai generasj bintang, tapi kita dicetak sebagai generasi-generasi surya yang merupakan sumber dari segala sumber cahaya bintang yang siap menerangi dan memberikan pencerahan untuk masyarakat,” jelasnya.
Nilna Nada Hudaya S AP
“I wasn’t expecting this when I started this. Harapan dulu saya harus selesai tepat waktu dalam pendidikan ini dan membuktikan stigma orang2 kalau kuliah sambil kerja itu hanya sebatas gurauan saja. Tetapi menjadi wisudawan terbaik merupakan hal yang sangat luar biasa bagi saya. Grateful and thanks to all my lecturer, parents, friends, and also people who supported me till all this happened,”
Menurutnya, menjadi mahasiswa UMSIDA membuat saya memiliki banyak pengalaman baru serta membuat saya menjadi open minded khususnya menjadi public administration student. Lewat sistem pembelajaran yang diberikan melalui bapak ibu dosen yang terbuka dan kompeten di bidangnya. Ia berharap “Semoga kedepan Prodi AP menjadi prodi unggulan dan terbaik di UMSIDA serta menciptakan generasi-generasi hebat. Serta, UMSIDA menjadi kampus terbaik dan favorit yang bisa memberikan pelayanan terbaik bagi mahasiswa-mahasiswi dalam menempuh pendidikannya,”
Ade Dikmaniar Mahadini
“Kesan saya tentu saja saya sangat merasa senang dan ini membangkitkan motivasi saya untuk bisa lebih baik kedepannya apabila saya diberi kesempatan menempuh pendidikan selanjutnya, ataupun ketika saya berada dalam dunia kerja, tentu saja menjadi yang peraih yudisium terbaik ke -3 bukanlah suatu pegangan ketika ada di dunia kerja tetapi bisa menjadi semangat yang terus ada saat saya berada di masa depan,”
Ia berharapan semoga Umsida tetap konsisten memberikan prioritas yang sangat luar biasa kepada mahasiswanya agar lebih berkembang dan memiliki pemikiran terbuka serta banyak menorehkan prestasi luar biasa. Tutupnya, ada satu hal yang harus saya ingat bahwa pernah dikatakan oleh teman saya ” seseorang yang lulus cepat bukanlah yang pintar, tetapi adalah yang berani menghadapi,”